Yesung – It Has To Be You

Yesung – It Has To Be You

yesung

Oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda
I gil kkeuteseo seoseongineun na
Dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba
Naneun tto I gireul mutneunda
Neol bogo sipdago
Tto ango sipdago
Jeo haneulbomyeo gidohaneun nal
Niga animyeon andwae
Neo eobsin nan andwae
Na ireoke haru handareul tto illyeoneul
Na apado joha
Nae mam dachyeodo joha nan
Geurae nan neo hanaman saranghanikka Baca lebih lanjut

Laporan Rotan Sega ( Calamus Caesius )

Rotan Sega ( Calamus Caesius )

A.  Tujuan

Untuk mengetahui ciri-ciri morfologi dan aspek botani Tanaman Rotan Sega (Calamus caesius) di Hutan Konservasi Bukit Bangkirai.

B.  Dasar Teori

1. Organ Pokok pada Tumbuhan Tingkat Tinggi

a. Akar

Semua organ berpembuluh mempunyai akar.Akar merupakan bagian terkecil dari tumbuhan yang ada di dalam tanah. Akar merupakan tempat masuknya air dan  mineral dari dalam tanah menujuh keseluruh bagian tumbuhan. Akar juga berfungsi untuk menopang tubuh tumbuhan agar kokoh. Pada beberapa tumbuhan,akar juga menjadi tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada ketela pohon.  Pertumbuhan akar di kontrol oleh aktifitas maristem apikal ujung akar yang berfungsi sebagai jaringan pelindung. Pada tumbuhan tingkat tinggi sistem perakaran dapat di bedakan menjadi dua, yaitu akar serabut dan akar tunggang. Akar berasal dari calon akar yang terdapat pada embrio atau lembaga dari biji. Calon akar yang tumbuh menjadi akar disebut akar primer, sedangkan pertumbuhan akar primer akibat aktifitas kambium membentuk akar sekunder.

b. Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di permukaan tanah. Batang berfungsi sebagai tempat duduk daun,sarana lintasan air,mineral,makanan antar bagian tumbuhan,yaitu antar akar ,batang dan daun . Tumbuhan yang berkayu umumnya berbatang keras, tebal dan panjang. Permukaan batang yang kuat , umumnya kasar, dan terdapat lenti sel pada tempat-tempat tertentu. Lenti sel berfungsi sebagai tempat keluar masuknya gas pada tumbuhan. Pada ujung batang yang sedang tumbuh, tepatnya di belakang titik tumbuh, terbentuk jaringan primer terdiri atas : Baca lebih lanjut

Diversitas

Diversitas

 

A.  Diversitas

Biodiversitas mengacu pada macam dan kelimpahan spesies, komposisi genetiknya, dan komunitas, ekosistem dan bentang alam di mana mereka berada. Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas sebagai diversitas kehidupan dalam semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Dalam semua bentuknya menyatakan bahwa biodiversitas mencakup tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dan mikroorganisme yang lain. Semua level organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas mengacu pada diversitas gen, speses dan ekosistem.

Diversitas genetik mencakup variasi dalam material genetik, seperti gen dan khromosom. Diversitas spesies (taksonomi) kebanyakan diintepretasikan sebagai variasi di antara dan di dalam spesies (termasuk spesies manusia), mencakup variasi satuan taksonomi seperti filum, famili, genus dsb. Diversitas genetik merupakan titik awal dalam memahami dimensi dari isu biodiversitas, tetapi pada level spesies dan ekosistem bidang kehutanan memiliki pengaruh besar. Baca lebih lanjut

Interaksi Spesies dan Konsep Komunitas Serta Sifat Komunitas

Interaksi Spesies dan Konsep Komunitas Serta Sifat Komunitas

A. Pengertian interaksi spesies

Ketika kita mendengar kata interaksi tentunya hal ini mengacu pada hubungan antar satu sama lain dalam suatu kelompok. Kali ini saya akan membahas mengenai interaksi antar spesies dalam anggota populasi. Seperti kita tahu dalam suatu spesies terdapat beragam individu (populasi) namun pada intinya mereka mempunyai hubungan kekerabatan antar satu sama lain. Namun hubungan atau interaksi antar satu sama lain, dapat menguntungkan satu pihak, kedua pihak, maupun merugikan salah satu pihak.

Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Dari bentuk interaksi tersebut terdapat 9 kombinasi yang dapat dibagi menjadi berikut: Baca lebih lanjut

Sumber Bukti Taksonomi

Sumber Bukti Taksonomi

 

Sifat dan ciri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk memecahkan berbagai permasalahan taksonomi. Sifat-sifat yang dipakai sebagai bukti taksonomi dalam mendeterminasi, mencirikan dan menggolongkan jenis-jenis tumbuhan dapat berasal dari seluruh bagian dan dari semua fase serta proses pertumbuhan tumbuhan itu.

A. SUMBER BUKTI TAKSONOMI

Berikut ini akan diungkapkan beberapa cabang biologi yang dapat dijadikan sebagai sumber bukti taksonomi:

  1. Morfologi

Data morfologi hingga sekarang masih tetap dipakai karena mudah diamati dan praktis digunakan untuk kunci determinasi. Ciri morfologi mempunyai faedah yang besar , bahkan pada pengamatan specimen-spesimen herbarium, cirri-ciri menunjukkan tingkat keberhasilan yang tinggi untuk menyusun klasifikasi. Sifat yang mantap pada data morfologi adalah organ generatif→ bunga dan buah. Data morfologi berupa organ vegetatif yang sering dipakai antara lain: habit, akar banir, penyebaran bulu pada bagian-bagian tumbuhan. Data morfologi sering menunjukkan cara-cara tumbuhan tersebut mengadaptasikan diri dengan lingkungannya dan evolusinya. Penggunaan: Melastomataceae ditentukan berdasarkan bentuk morfologi daunnya Cucurbitaceae ditentukan berdasarkan sulurnya. Baca lebih lanjut

Pencirian dan Konsep Sifat

Pencirian dan Konsep Sifat

 

A.  Pencirian Taksonomi

Hampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. kegiatan taksonomi mencakup tentang :

  1. Dasar-dasar pencirian
  2. Tata cara pengenalan dan hukum-hukum penamaan
  3. Asas-asas pengaturan tumbuhan dalam golongan atau kesatuan kelasnya secara ideal.

Ciri didefinisikan sebagai wujud yang merupakan pernyataan (ekspresi) sifat yang dapat diukur, dihitung atau diberi penilaian lain. Hampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. Sifat secara umum dapat diartikan sebagai petanda yang mengacu pada bentuk, susunan atau kelakuan tumbuhan yang dapat digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi atau memisahkan suatu tumbuhan dari yang lainnya. Pernyataan atau keadaan variasi sifat disebut ciri suatu sifat. Contoh sifat: tinggi pohon, pinggir daun. Tinggi pohon 5m, pinggir daun rata, beringgit, merupakan ciri daripada sifat tinggi pohon dan pinggir daun itu.

Sedangkan Sifat secara umum didefinisikan sebagai petanda atau candra yang mengacu kepada bentuk, susunan, tingkah laku yang digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi dan memisahkan antara organisme satu dengan organisme lainnya. Sifat sering dibedakan dengan ciri. Ciri lebih ditekankan kepada ekspresi dari suatu sifat. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu. Organisme yang sama dengan pemilihan sifat yang berbeda dapat mengakibatkan hasil versi klasifikasi yang berbeda pula. Baca lebih lanjut

Pertumbuhan Populasi

Pertumbuhan Populasi

 

A. Pengertian Populasi

Populasi  adalah suatu kelompok individu yang spesiesnya sama dan menempati dalam suatu habitat yang cukup kecil sehingga memungkinkan terjadinya interbreding diantara anggota semua kelompoknya.

Beberapa populasi tidak berinterbreding namun melakukan penyerbukan sendiri (self polination) atau bereproduksi secara seksual. Luas wilayah yang ditempati memungkinkan potensi terjadinya pertukaran gen melalui penyerbukan sendiri ataupun tetangga.

Penentuan atau penggolongan species dalam populasi dapat dilakukan dengan dua cara: Baca lebih lanjut

Riset Ekotipe pada Level Fisiologi

Riset Ekotipe pada Level Fisiologi

 

Kata “Ekotipe” pertama kali diusulkan oleh seorang ahli ekolog bangsa Swedia bersama Turesson (1922). Beliau mengadakan percobaan terhadap beberapa spesies tanaman yang ditanam pada berbagai keadaan lingkungan yang berbeda. Ternyata masing-masing spesies yang sama akan memperlihatkan sifat-sifat morfologis yang berbeda sehubungan dengan adanya perbedaan  lingkungan.

Ekotipe merupakan salah satu respon geneti tumbuhan terhadap suatu habitat tertentu. Ekotipe dapat digunakan untuk menjelaskan spesies yang bervariasi jelas dari segi geografi, populasi yang jarang, yang teradaptasi terhadap suatu kondisi lingkungan spesifik. Ekotipe biasanya akan memunculkan perbedaan fenotip dalam suatu spesies atau taksa tumbuhan. Baca lebih lanjut

Konsep Kategori dan Unit-Unit Klasifikasi

Konsep Kategori dan Unit-Unit Klasifikasi

 

A.  Konsep Kategori

Menurut Arijani, kategori adalah tingkat-tingkat atau struktur atau hirarki taksonomi dari yang tertinggi sampai yang terendah. Sedangkan takson adalah setiap golongan (unit) taksonomi tingkat yang menapun atau dengan kata lain sebagai satuan unit dari pengelompokan dalam klasifikasi. Takson-takson dibedakan dalam tingkat yang berbeda-beda, sehingga takson-takson itu menurut urut-urut tingkatnya. Ada 7 tingkat takson yang utama berturut-turut dari bawah ke atas, yaitu: jenis (species), marga (genus), suku (familia), bangsa (ordo), kelas (classis), divisi (divisio), dan dunia (regnim).Klasifikasi dapat diartikan sebagai pembentukan kelas-kelas, kelompok, unit, atau takson melalui pencarian keseragaman dalam keanekaragaman. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup. Baca lebih lanjut